Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Tahun 2015 PT Golden Eagle Energy Tbk
Jakarta, 10 Juni 2015 – PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT atau Perseroan) hari ini menyelengarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk melaporkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014. Dalam RUPST, laporan keuangan tahunan tersebut telah diterima dengan baik dan mendapatkan pengesahan serta persetujuan dari para pemegang saham. Pada saat yang bersamaan Perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
RUPSLB menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, serta menyetujui untuk menerima pengunduran diri Bapak Stephen K. Sulistyo dari jabatannya sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat.
Dalam paparan publik, Hendra Surya selaku Direktur Utama PT Golden Eagle Energy Tbk yang didampingi oleh Direksi, mengumumkan ekspansi bisnis yang dilakukan anak perusahaan Perseroan, PT Internasional Prima Coal (IPC). Bulan Mei yang lalu, IPC resmi mengakuisisi saham PT Tabalong Prima Resources dan PT Mitra Hasrat Bersama masing-masing sebesar 34,17%. “Akuisisi ini sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan tambang terdepan dengan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.” sebut Hendra.
PT Tabalong Prima Resources adalah pemegang Ijin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) area konsesi batubara seluas 3.145 Ha yang berlokasi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan dengan total sumber daya batubara (JORC) sebesar 292 juta ton dan cadangan batubara (JORC) sebesar 109 juta ton. Sedangkan PT Mitra Hasrat Bersama merupakan pemilik aset dermaga batubara (termasuk stockpile serta dilengkapi dengan jetty dan conveyor system) seluas 60 Ha yang berlokasi di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. PT Tabalong Prima Resources beroperasi secara terintegrasi dengan PT Mitra Hasrat Bersama melalui kepemilikan jalan angkut yang menghubungkan area konsesi batubara dengan infrastruktur dermaga.
Lebih lanjut, Hendra menuturkan bahwa transaksi ini merupakan tahap awal dari rencana IPC untuk menguasai mayoritas kepemilikan kedua perusahaan tersebut. “Prosesnya akan bertahap sesuai dengan pemenuhan syarat-syarat yang sudah disepakati bersama.” terang Hendra.